Kamis, 23 Februari 2017

Kafir itu Apasih? Kok Gampang Sekali Ngucapnya



Salam hormat buat penikmat KataCakra, akhir-akhir ini kita sangat sering mendengar kata KAFIR dimana-mana, dimedia massa televisi, berita, sosmed seolah hampir setiap orang berbondong-bondong berteriak kesana kemari merasa dirinya paling suci dan meng-KAFIRkan pihak lainnya. Kafir, kata tersebut sekarang sudah menjadi lumrah untuk diucap dan jadi bahan saling hujat untuk kaum bersumbu pendek yang selalu merasa dirinya benar. 

Namun sebelum itu saya mau tanya, apa kalian mengerti apa sih KAFIR itu? Nih, menurut KBBI online menterjemahkan kata kafir adalah sebagai berikut: kafir /ka·fir/n orang yg tidak percaya kpd Allah dan rasul-Nya; sedangkan menurut syariat Islam, manusia kāfir yaitu: Mengingkari Allah sebagai satu-satunya yang berhak disembah dan mengingkari Rasul Muhammad SAW sebagai utusan-Nya. Dari semua penelusuran di atas kata kafir bisa didefinisikan sebagai kata yang dipergunakan untuk menunjuk ke kelompok yang berbeda dan biasanya dalam konteks agama serta memiliki arti negatif, kasar, dan tendensius terhadap kelompok yang ditunjuk. 

Penggunan kata kafir yang tidak pada tempatnya sebab itu termasuk perbuatan yang tidak sopan dan tidak menyenangkan dan sangat merugikan kelompok yang di kenai kata itu. Sadarlah kawan kita adalah manusia, kodratnya sebagai mahluk sosial, mahluk yang tak bisa hidup sendiri. Anda yang beragama muslim pasti tahu kisah Rosullulah Muhammad Saw, beliau Hampir setiap pagi mendatangi dengan membawa makanan, dan menyuapi makanan yang dibawanya kepada pengemis yang selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad. Lihatlah betapa mulianya simbol, tokoh, panutan umat muslim yang sesungguhnya. Kemudian pertanyaanya “Kenapa kita tidak meniru teladan tersebut?”berarti sudah jelas kalo itu keblinger, melenceng, salah dari contoh yang ada.

Hei kawan, perut boleh lapar, kantong boleh dalem, Dompet boleh tipis, tapi hati jangan sampai menjadi kosong. Dan terakhir bagi para pembaca yang menyukai kata kafir, lebih baik berhati-hati dan lebih bijaksana dalam melabel kata kafir ke kelompok atau orang lain, sesungguhnya itu amat menyakitkan dan merupaka sumber perpecahan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar