Salam hormat buat penikmat KataCakra, akhir-akhir ini
kita sangat sering mendengar kata KAFIR dimana-mana, dimedia massa televisi,
berita, sosmed seolah hampir setiap orang berbondong-bondong berteriak kesana
kemari merasa dirinya paling suci dan meng-KAFIRkan pihak lainnya. Kafir, kata
tersebut sekarang sudah menjadi lumrah untuk diucap dan jadi bahan saling hujat
untuk kaum bersumbu pendek yang selalu merasa dirinya benar.
Namun sebelum itu
saya mau tanya, apa kalian mengerti apa sih KAFIR itu? Nih, menurut KBBI online menterjemahkan kata kafir adalah sebagai
berikut: kafir /ka·fir/n orang yg tidak percaya kpd Allah dan rasul-Nya;
sedangkan menurut syariat Islam, manusia kāfir yaitu: Mengingkari
Allah sebagai satu-satunya yang berhak disembah dan mengingkari Rasul Muhammad
SAW sebagai utusan-Nya. Dari semua penelusuran di atas kata kafir bisa
didefinisikan sebagai kata yang dipergunakan untuk menunjuk ke kelompok yang
berbeda dan biasanya dalam konteks agama serta memiliki arti negatif, kasar,
dan tendensius terhadap kelompok yang ditunjuk.
Penggunan kata kafir yang tidak
pada tempatnya sebab itu termasuk perbuatan yang tidak sopan dan tidak menyenangkan
dan sangat merugikan kelompok yang di kenai kata itu. Sadarlah kawan kita
adalah manusia, kodratnya sebagai mahluk sosial, mahluk yang tak bisa hidup
sendiri. Anda yang beragama muslim pasti tahu kisah Rosullulah Muhammad Saw, beliau Hampir setiap pagi mendatangi
dengan membawa makanan, dan menyuapi makanan yang dibawanya kepada pengemis yang selalu berpesan agar tidak
mendekati orang yang bernama Muhammad. Lihatlah betapa mulianya simbol, tokoh, panutan
umat muslim yang sesungguhnya. Kemudian pertanyaanya “Kenapa kita tidak meniru
teladan tersebut?”berarti sudah jelas kalo itu keblinger, melenceng, salah dari
contoh yang ada.
Hei kawan, perut boleh lapar, kantong boleh dalem, Dompet boleh tipis,
tapi hati jangan sampai menjadi kosong. Dan terakhir bagi para pembaca yang
menyukai kata kafir, lebih baik berhati-hati dan lebih bijaksana dalam melabel
kata kafir ke kelompok atau orang lain, sesungguhnya itu amat menyakitkan dan merupaka
sumber perpecahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar